DPMPTSP Kabupaten Rembang kembali mempublikasikan data realisasi investasi sepanjang periode April – Juni (Triwulan II) Tahun 2024 yang mencapai Rp 284,15 milliar atau meningkat sebesar 66,75% dibanding dengan periode sebelumnya dan sebesar 54,41% dibanding periode yang sama tahun 2023. Sedangkan, secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari – Juni (Semester I) Tahun 2024 mencapai Rp 454,55 milliar atau meningkat sebesar 7,38% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2023. Capaian ini adalah 35,5% dari total target tahun 2024. Penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini sebanyak 8.445 orang dan 13.492 orang selama Semester I 2024.
Pencapaian realisasi investasi di atas menunjukkan adanya iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Rembang, karena mengalami pertumbuhan dari capaian triwulan I maupun triwulan yang sama Tahun 2023 meskipun belum optimal untuk mencapai target yang ditetapkan.
Terjadi kenaikan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan II Tahun 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar 23,68%, yaitu dari Rp174,69 milliar menjadi Rp 216,05 milliar. Sedangkan untuk realisasi investasi PMA pada periode Triwulan II Tahun 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, naik sebesar 629%, yaitu dari Rp 9,33 milliar menjadi Rp 68,10 milliar. Begitu pula, bila dibandingkan capaian triwulan I Tahun 2024 terjadi kenaikan realisasi investasi yaitu PMDN sebesar 35,43% dari 159,53 milliar menjadi 216,05 milliar dan PMA sebesar 526% dari 10,86 milliar menjadi 68,10 milliar, ditunjukkan dalam diagram sebagai berikut:
Diagram Realisasi Investasi PMA dan PMDN
Sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran merupakan urutan realisasi investasi terbesar pada Triwulan II tahun 2024. Sedangkan urutan selanjutnya adalah sektor Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki, sektor Perdagangan dan Reparasi, sektor Industri Mineral Non Logam dan sektor Jasa Lainnya. Secara keseluruhan, sektor Industri Pengolahan berkontribusi 60% dari total nilai realisasi investasi. Adapun realisasi investasi, serapan tenaga kerja terbesar pada sektor Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki (2.702 orang); Perdagangan dan Reparasi (1.769 orang); Industri Makanan (1.331 orang).
Kontribusi PMA pada triwulan ini adalah sekitar 24% dari total investasi atau sebesar Rp 68,10 milliar dengan kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari sektor Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki (Rp.38,76 milliar) dan sektor Perdagangan dan Reparasi (Rp.15,91 milliar).
Realisasi investasi PMDN terbesar berdasarkan sektor usaha adalah Perdagangan dan Reparasi (Rp.62,71 milliar); Jasa lainnya (Rp.26,52 miiliar); Industri Mineral dan logam (Rp 26,48 milliar); Listrik, Gas, dan Air (Rp.26,34 milliar); Pertambangan (Rp.23,08). Apabila lima besar sektor usaha ini digabung maka dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 165,13 milliar atau 76,43% dari total PMDN.
Berdasarkan sebaran realisasi investasi Triwulan II 2024, lima besar realisasi investasi PMA/PMDN adalah Kecamatan Rembang (Rp 103,63 milliar); Kecamatan Sluke (Rp.43,93 milliar); Kecamatan Gunem (Rp 35,19 milliar); Kecamatan Pamotan (Rp 19,65 milliar); Kecamatan Sale (Rp 13,79 milliar) dengan sebaran tenaga kerja terbesar pada Kecamatan Rembang (4.248 orang); Kecamatan Kragan (704 orang); Kecamatan Lasem (656 orang); Kecamatan Sarang (456 orang); Kecamatan Kaliori (354 orang). Wilayah yang memiliki investasi dan serapan tenaga kerja terbesar dari waktu ke waktu hanya pada wilayah Kecamatan Rembang.
Selain realisasi investasi PMA/PMDN, DPMPTSP Kabupaten Rembang juga mencatat data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) selama Semester II tahun 2024 pada Sistem OSS yaitu sebanyak 2.801 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp 117,07 milliar. Nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala mikro sebesar Rp 49,38 milliar dengan 2.506 proyek. Sedangkan nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala kecil sebesar Rp 67,6 milliar dengan 295 proyek. (Indr.)