DPMPTSP Kabupaten Rembang mencatat data realisasi investasi triwulan II 2025 sebesar Rp.357,62 miliar meningkat 25,86% dibanding dengan triwulan II tahun sebelumnya yang tercapai sebesar Rp.284,15 miliar. Berdasarkan target RPJMD Kabupaten Rembang tahun 2025 sebesar Rp. 1,379 T, realisasi investasi triwulan II ini tercapai 26,93% atau untuk semester I tercapai sebesar 53,15%, artinya bahwa kinerja realisasi investasi on the track sesuai target yang direncanakan. Investasi ini memiliki potensi menyerap tenaga kerja sebanyak 6.394 pekerja, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 4.607 pekerja. Berdasarkan sebaran wilayah, Kecamatan Rembang memiliki realisasi investasi terbesar dengan potensi penyerapan tenaga kerja yang besar pula.
Kondisi iklim investasi di Kabupaten Rembang cukup kondusif dalam memberikan jaminan keamanan, dukungan lingkungan sosial serta kepastian berusaha sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya. Peningkatan investasi triwulan ini, masih didominasi oleh penambahan realisasi investasi pelaku usaha menengah dan besar di Kabupaten Rembang.
Komposisi penyumbang investasi triwulan II 2025 didominasi oleh investasi PMDN. Nilai investasi PMDN sebesar Rp279,63 miliar dan PMA sebesar Rp 77,99 miliar. PMDN berkontribusi terhadap total investasi sebesar 78,19% dan PMA sebesar 21,81%. Kondisi ini cenderung sama dengan triwulan sebelumnya, sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perekonomian daerah yang dampaknya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Realisasi investasi PMA dan PMDN terbesar triwulan II 2025 berdasarkan sektor usaha, mengalami pergeseran dari periode sebelumnya yaitu tertinggi pada sektor industri barang dari kulit dan alas kaki, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi. Apabila tiga besar sektor usaha ini digabung maka dapat memberikan kontribusi sebesar Rp.173,38 miliar atau 46,19% dari total realisasi investasi.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi triwulan II 2025 sektor industri barang dari kulit dan alas kaki (Rp. 74,55 miliar) memberikan investasi yang terbesar dan berkontribusi 19,86 % dari total nilai realisasi investasi keseluruhan. Adapun kontribusi terbesar berikutnya diikuti oleh jasa lainnya (Rp.53,25 miliar), Perdagangan dan Reparasi (Rp.45,59 milliar), industri mineral non logam (Rp.37,11 miliar), pertambangan (Rp.36,41 miliar) dan industri lainnya (Rp.28,72 miliar). Ada dua sektor yang tidak memberikan kontribusi investasi yaitu industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam dan industri karet dan plastik. Rincian selengkapnya persektor dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Diagram Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2025 Berdasarkan Sektor Usaha
Selain realisasi investasi PMA/PMDN, DPMPTSP Kabupaten Rembang mencatat data usaha mikro dan kecil (UMK) triwulan II 2025 pada Sistem OSS sebanyak 1.779 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp 158,45 miliar. Nilai komitmen investasi tersebut terdiri dari usaha skala mikro sebesar Rp 44,76 miliar dengan 1.357 proyek dan usaha skala kecil sebesar Rp 113,687 miliar dengan 422 proyek.
Adapun potensi serapan tenaga kerja terbesar pada sektor industri makanan (1.914 pekerja), perdagangan dan reparasi (1.448 pekerja), serta hotel dan restoran (707 pekerja). Ketiga sektor usaha ini memiliki potensi menyerap tenaga kerja sebesar 63,64% dari total penyerapan tenaga kerja keseluruhan (6.394 pekerja). Sektor usaha dengan investasi besar dan memiliki penyerapan tenaga kerja besar ditempati oleh sektor perdagangan dan reparasi. Berdasarkan sebaran tenaga kerja, potensi serapan tenaga kerja terbesar berada pada wilayah Kecamatan Rembang sebesar 1.704 pekerja, disusul Kecamatan Kaliori dengan potensi serapan tenaga kerja 833 pekerja dan 678 pekerja di Kecamatan Lasem. (Indr.)