Pemerintah telah mengambil kebijakan dengan melakukan pelonggaran aktivitas di masyarakat seiring dengan terkendalinya penyebaran covid 19 ditengah-tengah masyarakat, melalui percepatan program vaksinasi mampu menekan kesus penyebaran covid 19 dimasyarakat. Hal ini tentunya sangat berpengaruh besar terhadap kegiatan perekonomian daerah, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha yang memperoleh NIB, selain itu ditunjang dengan regulasi pemerintah yang semakin memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya terutama dalam memperoleh perizinan berusaha melalui sistem OSS RBA.
Sampai dengan semester I tahun 2022, pertumbuhan realisasi investasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Triwulan II tahun 2022 mengalami peningkatan yang cukup besar, hal ini didasarkan pada perusahaan besar yang telah masuk di Rembang masih terus melakukan realisasi investasi berupa pembangunan gedung dan penambahan mesin peralatan, seperti PT. Parkland Worl Indonesia, PT. Handal Sukses Karya, PT. Pembangkitan Jawa – Bali dan PT. Sinar Asia Fortuna. selain itu juga adanya perusahaan baru yang masuk dengan membeli lahan dan bangunan yang sudah terbangun yaitu PT.Heng Xuan International
Realisasi investasi di Kabupaten Rembang sampai dengan semeseter 1 tahun 2022 tercatat sebesar Rp. 704.777.935.693,- yang terbagi pada realisasi investasi PMA sebesar Rp. 151.309.295.257,- dan PMDN sebesar Rp. 553.468.640.436,- sebagaimana digambarkan pada grafik berikut :
Beberapa tahun terakhir ada kenaikan realisasi investasi yang besar pada PMA dimana ada beberapa perusahaan besar yang masuk diantaranya ada pada sektor usaha industri pengolahan barang dari kulit dan alas kaki dan industri pengolahan. Pada semester 1 tahun 2022, tercatat ada 6 besar sektor usaha yang mendominasi dalam realisasi investasi Kabupaten Rembang, yaitu pada sektor industri barang usaha dari kulit dan alas kaki dengan capaian realisasi investasi sebesar Rp. 136.103.507.268,-, pertambangan dengan capaian realisasi investasi sebesar Rp. 96.882.196.076,- perdagangan dan reparasi dengan capaian sebesar Rp. 96.033.630,- jasa lainnya dengan capaian sebesar Rp. 79.434.900.015,- industri mineral non logam dengan capaian sebesar Rp. 62.369.048.813,- dan sektor usaha listrik, gas dan air dengan capaian sebesar Rp. 61.610.236.350,-.
Sedangkan realisasi investasi baru semester 1 tahun 2022, terbanyak berada di Kecamatan Rembang dengan capaian realisasi investasi sebanyak Rp. 215.266.704.958,- berikutnya kecamatan dengan realisasi investasi terbanyak 5 (lima) besar berturut-turut pada Kecamatan Gunem dengan capaian realisasi investasi sebanyak Rp. 166.718.678.513,- Kecamatan Pancur dengan capaian realisasi investasi sebanyak Rp. 84.269.237.883,- Kecamatan Sluke dengan capaian realisasi investasi sebanyak Rp. 64.723.136.350,- dan Kecamatan Kaliori dengan capaian realisasi investasi sebanyak Rp. 35.879.500.000,-
Kabupaten Rembang optimis dalam peningkatan realisasi investasi dimasa yang akan datang, mengingat keberadaan wilayahnya cukup strategis dan diminati oleh calon investor, seperti berada di jalur pantura dengan ketersediaan lahan yang masih terbuka dengan dukungan tenaga kerja dengan upah yang terjangkau bagi perusahaan serta adanya infrastruktur pendukung untuk kegiatan investasi seperti ketersediaan listrik dan adanya Terminal Sluke – Pelabuhan Rembang akan lebih meningkatkan daya tarik investasi di Kabupaten Rembang. (pahlevi)