Perkembangan realisasi investasi merupakan salah satu cermin dari kinerja investasi dan menunjukkan minat investor di daerah. Realisasi investasi baru Kabupaten Rembang tahun 2022 mencapai Rp. 1.654.832.953.562,- dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 25.042 orang. Capaian kinerja investasi tahun ini tidak bisa dilepaskan dari kontribusi investasi asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk di Kabupaten Rembang, meskipun total investasi asing yang telah masuk tidak lebih dari 10%, keberadaannya mampu memberikan dampak dan dorongan untuk tumbuhnya investasi baru utamanya bagi pelaku usaha mikro kecil (UMK).
Realisasi investasi PMA tahun 2022 tercatat sebanyak $13.335.200 atau Rp. 191.360.110.000.- dengan serapan tenaga kerja sebesar 3.135 orang, dengan pertumbuhan realisasi investasi tertinggi pada tahun 2021 sebesar $26.876.700 atau Rp. 392.399.849.959,- dengan serapan tenaga kerja sebesar 6.820 orang. Kurun waktu 10 tahun realiasi investasi PMA yang telah masuk di Kabupaten Rembang sebanyak $72.921.960 atau Rp. 1.064.660.613.529,-, sebagaimana digambarkan dalam grafik berikut :
Disaat perekonomian nasional melambat akibat adanya pandemi covid-19 yang berimbas ke daerah termasuk Kabupaten Rembang, keadaan ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang minus sebesar (-1,49%) yang berujung meningkatnya pengangguran sebesar 1,14% yang semula tingkat pengangguran terbukanya sebesar 3,69% di tahun 2019 menjadi 4,83% di tahun 2020. Masuknya beberapa perusahaan PMA di Kabupaten Rembang sebelum masa pandemi covid-19 melanda dan mulai operasional di tahun 2021 menjadikan angin segar dan dorongan bagi perekonomian daerah untuk tumbuh akibat imbas dari covid-19 dan dibawah bayang-bayang resesi global.
Parkland World Indonesia, PT. Handal Sukses Karya, PT. Heng Xuan International, PT. Kelola Biotech International, PT. Kayumas Anugrah Jaya, PT. Supra Primatama Nusantara, PT. Malindo Feedmill dan PT. Hokky Satu Enamdelapan merupakan diantara perusahaan PMA dimasa pandemi covid-19 dalam kurun waktu 2 tahun telah merealisasikan investasinya di Kabupaten Rembang dengan total investasi sebesar $39.961.019 atau Rp. 583.430.879.441,- dengan serapan tenaga kerja sebanyak 9.963 orang, yang berujung pada peningkatan pelaku usaha UMK sebanyak 4.480 usaha dengan dominasi pada sektor usaha perdagangan dan industri makanan.
Dinamika dimasa pandemi covid-19 menjadikan tingkat pengangguran meningkat pada tahun 2020 menjadi 4,83% yang semula 3,69% di tahun 2019, setelah itu secara bertahap tingkat penggangguran mulai menurun secara signifikan menjadi 3,67% di tahun 2021 dan 1,76% di tahun 2022. Keadaan ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari kinerja investasi yang tentunya tidak dapat dipisahkan dari peran investasi asing yang ada di Kabupaten Rembang. (Pahlevi)