Akhir tahun 2022, Kabupaten Rembang membukukan realisasi investasi baru lebih dari Rp. 1,6 Trilyun atau tepatnya sebesar Rp. 1.654.832.953.562,-. Kinerja investasi Kabupaten Rembang tahun 2022 ini dapat dibilang sangat bagus mengingat perolehannya dalam situasi covid-19 masih melanda dan keadaan perekonomian global sedang tidak baik. Realisasi investasi Kabupaten Rembang sebesar Rp. 1.654.832.953.562,- terbagi atas realiasi investasi UMK sebesar Rp. 781.410.757.278,- dan Non UMK sebesar Rp. 873.422.196.284,- dengan total potensi serapan tenaga kerja sebanyak 25.042 tenaga kerja menjadikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Rembang turun sebesar 1,91% menjadi 1,76% dari 3,67% pada tahun 2021.
Lima besar sektor usaha penyumbang realisasi investasi baru tahun 2022 adalah sektor Industri Mineral Non Logam dengan nilai investasi sebesar Rp. 320.002.104.782,- yang kemudian berturut-turut diikuti oleh sektor Jasa Lainnya sebesar Rp. 293.426.155.585,- sektor Perdagangan dan Reparasi dengan nilai sebesar Rp. 245.216.333.516,- sektor Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki dengan nilai sebesar Rp. 158.185.653.826,- dan sektor Konstruksi dengan nilai sebesar Rp. 140.868.483.482,-. Sedangkan lima besar sektor usaha yang berpotensi menyerap tenaga kerja paling tinggi adalah pada sektor perdagangan dan reparasi sebanyak 7.082 tenaga kerja, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki sebanyak 3.672 tenaga kerja, sektor industri makanan sebanyak 3.421 tenaga kerja, sektor jasa lainnya sebanyak 3.141 teaga kerja dan sektor konstruksi sebanyak 1.218 tenaga kerja.
Tahun 2022 Kabupaten Rembang menorehkan sejarah dalam capaian angka pengangguran terbukanya sebesar 1,76% dengan peringkat teratas yang memiliki tingkat pengangguran terbuka terkecil di Jawa Tengah. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, realisasi investasi di Kabupaten Rembang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan hadirnya perusahaan besar yang memberikan dampat ekonomi yang luas di Kabupaten Rembang seperti PT. Semen Gresik, PT. Pembangkitan Jawa – Bali, PT. Omya Indonesia, PT. Parkland World Indonesia, PT. Kelola Biotech, International, PT. Handal Sukses Karya dan PT. Heng Xuan International. (Pahlevi)