Kinerja investasi nasional triwulan I 2025 tercapai Rp.465,2 T, meningkat 8,5% dibandingkan triwulan I 2024, mencerminkan ketahanan ekonomi nasional serta terjaganya iklim investasi di tengah dinamika global, ditengah gejolak tarif Trump yang menyebabkan ketegangan perdagangan global. Kenaikan tarif impor Amerika Serikat belum berdampak langsung terhadap arus investasi ke Indonesia.
Sejalan dengan kinerja investasi nasional, kinerja investasi Kabupaten Rembang meningkat signifikan. DPMPTSP Kabupaten Rembang melaporkan data realisasi investasi triwulan I 2025 sebesar Rp.375,35 miliar meningkat sebesar 120% dibanding dengan triwulan I tahun 2024. Capaian realisasi investasi triwulan I ini mencapai 27,22% dari total target realisasi investasi 2025 RPJMD Kabupaten Rembang sebesar Rp. 1,379 T. Hal ini menunjukkan kinerja capaian yang optimal, telah melampaui target triwulan 1. Investasi ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 4.607 pekerja, lebih sedikit dari capaian triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5.047 pekerja.
Pertumbuhan investasi Kabupaten Rembang triwulan 1 2025 mencapai sebesar 2,68% lebih baik dari triwulan 1 2024 sebesar 1,32%. Kondisi ini menunjukkan adanya iklim investasi yang cukup kondusif terkait jaminan keamanan, dukungan lingkungan sosial serta kepastian berusaha sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya. Pertumbuhan investasi ini terutama berasal dari penambahan realisasi investasi pelaku usaha menengah dan besar di Kabupaten Rembang.
Komposisi penyumbang investasi triwulan I 2025 didominasi oleh investasi PMDN. Nilai investasi PMDN sebesar Rp324,34 miliar dan PMA sebesar Rp 51 miliar, PMDN berkontribusi terhadap total investasi sebesar 86,41% dan PMA sebesar 13,58%. Kondisi ini berkontribusi positif terhadap kinerja perekonomian karena hasil keuntungan investasi akan terdistribusi pada investor dalam negeri, dan diharapkan berkontribusi dalam circle economy domestic sehingga dampaknya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Realisasi investasi PMDN terbesar triwulan I 2025 berdasarkan sektor usaha masih ditempati oleh sektor yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Jasa Lainnya , Pertambangan serta Perdagangan dan Reparasi. Apabila Tiga besar sektor usaha ini digabung maka dapat memberikan kontribusi sebesar Rp.254,21 miliar atau 78,38% dari total PMDN.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi triwulan 1 2025 sektor Jasa Lainnya (Rp.136,18 miliar) memberikan investasi yang terbesar dan berkontribusi 36,28 % dari total nilai realisasi investasi keseluruhan. Adapun kontribusi terbesar berikutnya diikuti oleh Pertambangan (Rp.72,32 miliar), Perdagangan dan Reparasi (Rp.46,03 milliar), Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki (Rp.40,61 milliar), Industri mineral non logam (Rp.16,73 miliar), serta listrik,gas dan air (Rp.14,23 miliar). Enam besar sektor tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
1.1 Diagram Realisasi Investasi terbesar Berdasarkan Sektor Usaha
Selain realisasi investasi PMA/PMDN, DPMPTSP Kabupaten Rembang juga mencatat data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) triwulan 1 2025 pada Sistem OSS yaitu sebanyak 1.461 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp Rp 85,69 miliar. Nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala mikro sebesar Rp 44,69 milliar dengan 1.224 proyek. Sedangkan nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala kecil sebesar Rp 41,00 milliar dengan 237 proyek.
Adapun serapan tenaga kerja terbesar pada sektor perdagangan dan reparasi (1.362 pekerja), hotel dan restoran (813 pekerja) dan industri makanan (646 pekerja). Ketiga sektor usaha ini telah menyerap tenaga kerja sebesar 61,23% dari total penyerapan tenaga kerja keseluruhan (4.607pekerja). Sektor usaha dengan investasi besar dan memiliki penyerapan tenaga kerja yang besar hanya sektor perdagangan dan reparasi. Berdasarkan sebaran tenaga kerja, serapan tenaga kerja terkonsentrasi pada wilayah Kecamatan Rembang (1.582 pekerja). Wilayah lain yang terdapat serapan tenaga kerja cukup besar berada di Kecamatan Sluke (427 pekerja), dan Kecamatan Kaliori (389 pekerja). (Indr.)