DPMPTSP Kabupaten Rembang mempublikasikan realisasi investasi selama satu tahun, sepanjang periode Januari-Desember Tahun 2024 mencapai Rp 1,122 triliun atau meningkat sebesar 9 % dibanding dengan periode sebelumnya, tahun 2023. Capaian realisasi investasi Tahun 2024 mencapai 87,52% dari total target realisasi investasi RPJMD untuk Tahun 2024 sebesar Rp. 1,282 T dan meningkat sebesar Rp.92,78 miliar dari tahun 2023. Hal ini menunjukkan kondisi capaian yang lebih baik dari pencapaian target realisasi investasi tahun sebelumnya. Peningkatan investasi ini juga berpengaruh terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 16,42% atau sebanyak 29.601 Orang tenaga kerja dari capaian Tahun 2023 sebesar 25.426 Orang.
Pencapaian pertumbuhan investasi Tahun 2024 sebesar 9% telah melampaui target pertumbuhan investasi RPJMD untuk Tahun 2024 sebesar 6,54% atau tercapai 138%. Realisasi investasi telah mengalami pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan tahun sebelumnya (y-o-y). Kondisi ini menunjukkan adanya iklim investasi yang kondusif serta optimisme investor atas jaminan keamanan dan kepastian berusaha di Kabupaten Rembang.
Realisasi investasi Tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dan didominasi oleh investasi PMDN. Komposisi investasi PMDN sebesar Rp 976,816 miliar atau meningkat 25,01% dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 781,385 miliar. Adapun realisasi investasi PMA Tahun 2024 sebesar Rp 145,267 miliar, mengalami penurunan sebesar 41,40% bila dibandingkan dengan realisasi investasi PMA tahun 2023 sebesar Rp.247,914 miliar. Penurunan investasi PMA ini dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang lesu, perekonomian global diguncang oleh konflik dan meningkatnya persaingan geopolitik berimbas pada kekhawatiran untuk berinvestasi.
Rasio PMDN dan PMA setiap triwulan maupun dari total investasi menunjukkan nilai PMDN yang terus meningkat. Perbandingan realisasi investasi PMA dan PMDN sampai dengan akhir Tahun 2024, PMDN berkontribusi terhadap total investasi sebesar 87% dan PMA sebesar 13%. Kondisi ini berkontribusi positif terhadap kinerja perekonomian daerah karena hasil keuntungan investasi akan terdistribusi pada investor dalam negeri, dan diharapkan berkontribusi dalam circle economy domestic sehingga dampaknya dapat dinikmati oleh masyarakat.Komposisi PMA dan PMDN ditunjukkan dalam diagram berikut:
1.1 Diagram Komposiis Investasi PMA dan PMDN
Realisasi investasi PMDN terbesar berdasarkan sektor usaha adalah Pertambangan (Rp.220,94 miliar); Perdagangan dan Reparasi (Rp.178,03 milliar); Jasa Lainnya (Rp.128,38 miliar). Apabila Tiga besar sektor usaha ini digabung maka dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 527,35 miliar atau 53,99% dari total PMDN. Kontribusi PMDN pada tahun 2024 adalah sekitar 87% dari total investasi atau sebesar Rp 976,82 miliar.
Kinerja investasi PMDN selalu lebih tinggi dibandingkan dengan investasi PMA pada setiap triwulan maupun akumulasi Tahun 2024, artinya investasi di Kabupaten Rembang masih didomininasi oleh investor dalam negeri terlihat sebagaimana dalam diagram sebagai berikut:
1.2 Diagram Realisasi Investasi PMA dan PMDN
Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi Tahun 2024 sektor pertambangan (Rp.220,94 miliar) memberikan investasi yang terbesar dan berkontribusi 19,69 % dari total nilai realisasi investasi keseluruhan. Adapun kontribusi terbesar berikutnya diikuti oleh perdagangan dan reparasi (Rp.195,17 miliar) dan Jasa Lainnya (Rp.128,38 miliar), selengkapnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
1.3 Diagram Realisasi Investasi Per Sektor
Tiga sektor usaha (sektor pertambangan, perdagangan & reparasi dan jasa lainnya) yang memberikan kontribusi realisasi investasi terbesar di Kabupaten Rembang Tahun 2024 diperoleh dari investasi 10 Perusahaan dengan investasi terbesar yaitu PT United Tractors Semen Gresik, PT Sinar Asia Fortuna, PT PLN Nusantara Power, PT Semen Gresik, PT Djarum, PT Heng Xuan International, PT Sumber Alfaria Trijaya, PT Parkland World Indonesia, PT Handal Sukses Karya dan PT Daya Indah Intisar.
Adapun serapan tenaga kerja terbesar pada sektor Industri barang dari kulit dan alas kaki (6.834 Orang), perdagangan dan reparasi (6.609 Orang) dan industri makanan (5.486 Orang). Ketiga sektor usaha ini telah menyerap tenaga kerja sebesar 64% dari total penyerapan tenaga kerja keseluruhan (29.601 Orang). Tiga sektor usaha yang memberikan investasi terbesar diatas, hanya sektor perdagangan dan reparasi saja yang memiliki penyerapan tenaga kerja yang besar.
Berdasarkan sebaran tenaga kerja Tahun 2024, serapan tenaga kerja terbesar berada pada wilayah Kecamatan Rembang (13.320 orang); Kecamatan Sulang (2.059 orang); Kecamatan Pamotan (2.116 Orang). Penyerapan tenaga kerja masih tidak merata di seluruh wilayah kawasan peruntukan industri, artinya bahwa pengembangan industri memang belum menyebar diwilayah KPI dan masih terkonsentrasi di Kecamatan Rembang. Wilayah Kecamatan Rembang memiliki serapan tenaga kerja terbesar dari waktu ke waktu, begitu pula pada Tahun 2024 mencapai 45% dari total keseluruhan tenaga kerja di Kabupaten Rembang.
Selain realisasi investasi PMA/PMDN, DPMPTSP Kabupaten Rembang juga mencatat data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) selama tahun 2024 pada Sistem OSS yaitu sebanyak 7.812 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp Rp433,708 miliar. Nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala mikro sebesar Rp 215,416 milliar dengan 6.916 proyek. Sedangkan nilai komitmen investasi yang tercatat dari Pelaku Usaha skala kecil sebesar Rp 227,509 milliar dengan 896 proyek. (Indr.)