POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI REMBANG DIATAS 5,39%

Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang sebelum masa pandemi covid-19 tercatat sebesar 5,55%, capaian ini lebih tinggi dibanding Jawa Tengah yaitu sebesar 5,29%. Pada saat pandemi covid-19 melanda negeri ini, tahun 2020 banyak daerah yang mengalami pelambatan aktivitas ekonomi tak terkecuali di Kabupaten Rembang, dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang saat itu turun sebesar (1,49%) meskipun begitu, capaian ini masih lebih baik dibandingkan capaian Jawa Tengah dimana pertumbuhan ekonominya turun sebanyak (2,65%).

Memasuki tahun kedua masa pandemi covid-19, penyebaran covid-19 semakin terkendali sehingga aktivitas ekonomi menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya, tercatat di Kabupaten Rembang pada tahun 2021 pertumbuhan ekonominya tumbuh sebesar 3,85%, lagi-lagi capaian ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 3,32%. Dinamika pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang yang relatif lebih tinggi dari Jawa Tengah tersebut, tentunya tidak lepas dari kinerja investasi dimana realisasi investasi Kabupaten Rembang dari tahun ke tahun relatif tinggi.

Dengan terbangunnya PLTU dan Pelabuhan Rembang – Terminal Sluke mampu menjadikan daya tarik tersendiri bagi calon investor untuk berinvestasi di Kabupaten Rembang, selain masih terbukanya lahan untuk lokasi usaha dengan harganya relatif terjangkau dan biaya atau upah tenaga kerja yang masih rendah serta tidak adanya gejolak dimasyarakat menjadikan calon investor melihat Kabupaten Rembang sebagai daerah yang ramah investasi. Tercatat ada beberapa perusahaan besar yang telah merealisasikan investasinya di Kabupaten Rembang, diantaranya yang bergerak dibidang usaha semen, pengolahan ikan, tambang dan sepatu.

Tercatat pada tahun 2021 realisasi investasi Kabupaten Rembang mencapai Rp. 909 Milyar dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 16.126 tenaga kerja, dimana kontribusi terbesar ada pada industri barang dari kulit dan alas kaki dengan realisasi investasi baru sebesar Rp. 283 Milyar dengan serapan tenaga kerja sebanyak 6.885 tenaga kerja. Tahun 2022, sampai dengan semester 1 tercatat realisasi investasi di Kabupaten Rembang mencapai Rp. 704 Milyar dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 8.355 tenaga kerja, kontribusi terbesar masih ada pada industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp. 136 Milyar dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 1.286 tenaga kerja.

Bila kinerja investasi Kabupaten Rembang terus membaik, setidaknya ada tren yang positif seperti pada capaian semester 1 ini maka, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang berpotensi akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, kami optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan tumbuh lebih dari 5,39% dan sangat terbuka lebar tingkat pengangguran Kabupaten Rembang akan semakin turun. (pahlevi)

Share

Add Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *