REALISASI INVESTASI TRIWULAN I (PERIODE JANUARI – MARET) TAHUN 2024

Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Rembang mentargetkan realisasi investasi naik 90 M dari tahun sebelumnya yaitu dari 1,192 T menjadi 1,282 T, dengan target pertumbuhan investasi naik 0,27% dari 6,27% tahun 2023 menjadi 6,54% tahun 2024.

Triwulan I (periode Januari-Maret) Tahun 2024, DPMPTSP Kabupaten Rembang mencatat realisasi investasi sebesar Rp170,40 M, berhasil mencapai 13,29% dari target realisasi.  Capaian investasi triwulan I ini belum menggembirakan. DPMPTSP selaku pengampu realisasi investasi akan bekerja optimal dan optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena  ada potensi realisasi investasi yaitu terdapat 26 perusahaan yang masih dalam tahap kontruksi dan diharapkan tahun ini selesai proses perijinan dasarnya (PKKPR,PBG/SLF dan perizinan lingkungan) sehingga dapat menambah realisasi investasi.  Perusahaan tersebut terdiri atas 7 perusahaan PMA dan 19 perusahaan PMDN dengan rencana investasi sebesar Rp. 4,555 T.

Realisasi investasi triwulan I tahun ini didominasi oleh pelaku usaha mikro kecil sebanyak 1.385 pelaku usaha dengan jumlah perijinan yang terbit sebesar 1.401 NIB.  Pontensi realisasi investasi diperoleh dari kontribusi pelaku usaha menengah dan besar sebanyak 28 proyek yang merupakan pengembangan usaha baru dari 17 perusahaan yang sudah existing di Kabupaten Rembang yaitu 3 Perusahaan PMA dan 14 perusahaan PMDN.

Kontribusi investasi usaha menengah dan besar (Non UMK) memberikan nilai investasi  sebesar Rp 46.498.528.406,- atau 27% dari capaian total investasi dengan nilai jauh lebih kecil dibandingkan usaha mikro dan kecil (UMK) sebesar Rp123.901.800.111,- atau 73%. Kondisi triwulan I tahun 2024 dengan tahun sebelumnya menunjukkan kondisi yang relatif sama, nilai investasi UMK lebih dominan dibandingkan usaha menengah dan besar sehingga akan memiliki daya resisten dan fleksibilitas yang baik terhadap gejolak ekonomi global/resesi dunia.

Lima sektor usaha penyumbang investasi terbesar yaitu sektor usaha perdagangan dan reparasi sebesar Rp. 41.106.600.636,- , sektor industri makanan sebesar Rp.30.108.581.000,-, sektor usaha kontruksi sebesar Rp. 20.351.210.000,- , Industri Mineral Non Logam Rp. 16.123.141.884,-  dan sektor usaha jasa lainnya Rp. 15.789.060.271,-. Sektor usaha yang konsisten memberikan kontribusi investasi tinggi yaitu sektor usaha perdagangan dan reparasi serta sektor usaha makanan.

Dilihat dari sumber investasi, rasio PMDN dan PMA terhadap total investasi yaitu sebesar 7% dan 93%. Nilai PMDN mencapai sebesar Rp. 159.532.941.487,- jauh lebih besar dibandingkan PMA sebesar Rp.10.867.387.030,-.

Penyebaran investasi di Kabupaten Rembang masih belum merata pada semua wilayah kecamatan. Lokasi investasi yang paling diminati ditunjukkan dengan nilai investasi terbesar pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Rembang sebesar Rp.48.885.969.840,- ,Kecamatan Kaliori sebesar Rp.25.686.567.744,- dan Kecamatan Gunem sebesar  Rp. 20.036.073.253,-. Wilayah investasi terbesar masih terkonsentrasi pada kecamatan Rembang dan Kaliori. Sedangkan wilayah minim investasi terdapat pada Kecamatan Bulu dan Sumber.

Realisasi investasi Kabupaten Rembang triwulan I disertai dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.047 tenaga kerja, Penyerapan tenaga kerja terbesar pada sektor industri makanan sebesar 2.028 tenaga kerja dan sektor usaha perdagangan dan reparasi sebesar 1.266 tenaga kerja, dengan serapan tenaga kerja tertinggi pada wilayah kecamatan Rembang, Kaliori dan Lasem.  Penyerapan tenaga kerja terbesar per sektor usaha maupun per wilayah pada triwulan I masih relatif sama dengan kondisi tahun sebelumnya. Tumbuhnya Industri makanan, dan sektor usaha perdagangan dan reparasi akan menyerap tenaga kerja banyak sehingga capaian TPT akan semakin menurun. Kondisi ini, memberikan harapan  perekonomian masyarakat akan lebih baik. (Indr.)

Share

Add Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *