REALISASI INVESTASI KABUPATEN REMBANG TRIWULAN III TAHUN 2025 TARGET TERCAPAI, KONTRIBUTOR UTAMA SEKTOR TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN
DPMPTSP Kabupaten Rembang mencatat data realisasi investasi triwulan III 2025 sebesar Rp.373,76 meningkat 4,5 % dari capaian triwulan III tahun sebelumnya yang tercapai sebesar Rp.344,45 miliar. Realisasi investasi sampai dengan triwulan ini sebesar Rp.1,1 T atau 80,2%, on the track untuk mencapai target investasi RPJMD Kabupaten Rembang tahun 2025 sebesar Rp. 1,379 T. Investasi triwulan III ini memiliki potensi menyerap tenaga kerja sebanyak 8.504 pekerja, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 6.394 pekerja. Berdasarkan sebaran wilayah, Kecamatan Rembang memiliki realisasi investasi terbesar dengan potensi penyerapan tenaga kerja yang besar pula.
Kondisi iklim investasi di Kabupaten Rembang cukup kondusif dalam memberikan jaminan keamanan, dukungan lingkungan sosial serta kepastian berusaha sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya. Pada triwulan ini, peningkatan investasi didominasi oleh penambahan realisasi investasi pelaku usaha menengah dan besar mencapai 63,39% dari total investasi. Akumulasi sampai dengan triwulan 3 tahun 2025 juga menunjukkan kondisi yang sama, artinya bahwa usaha non UMK telah berkembang atau memperluas usahanya di Kabupaten Rembang. Meskipun kontribusi investasi usaha mikro dan kecil lebih sedikit namun jumlah investasi sampai dengan TW 3 tahun 2025 juga menunjukkan kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya, meningkat 15,2%.
Komposisi penyumbang investasi triwulan III 2025 didominasi oleh investasi PMDN. Nilai investasi PMDN sebesar Rp351,90 miliar dan PMA sebesar Rp Rp21,86 miliar. PMDN berkontribusi terhadap total investasi sebesar 94% dan PMA sebesar 6% sebagaimana pie chart dibawah. PMDN yang besar didominasi kontribusi dari investasi usaha mikro dan kecil yang menunjukkan ketangguhan UMK mendorong kinerja perekonomian daerah
Realisasi investasi PMA dan PMDN terbesar triwulan III 2025 berdasarkan sektor usaha yaitu tertinggi pada sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan (Rp.237,02 miliar), sektor perdagangan dan reparasi (Rp.63,62 miliar), serta sektor hotel dan restoran (Rp.48,85 miliar). Sektor perdagangan dan reparasi selalu berkontribusi besar pada setiap triwulan namun ada sektor industri yang nihil yaitu industri kendaraan bermotor dan alat transportasi. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Potensi serapan tenaga kerja terbesar berturut-turut pada sektor perdagangan dan reparasi (2.268 pekerja pekerja), sektor industri makanan (1.805 pekerja), dan industri barang dari kulit dan alas kaki (1.436 pekerja). Ketiga sektor usaha ini memiliki potensi menyerap tenaga kerja sebesar 64,78% dari total penyerapan tenaga kerja keseluruhan 8.504 pekerja. Sektor usaha dengan investasi besar dan memiliki penyerapan tenaga kerja besar ditempati oleh sektor perdagangan dan reparasi. Berdasarkan sebaran tenaga kerja, potensi serapan tenaga kerja terbesar berada pada wilayah Kecamatan Rembang sebesar 3.297 pekerja, Kondisi tersebut, menggambarkan hal yang sama terutama pada dua triwulan terakhir. (Indr.)