Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan atau semester I tahun 2022, tercatat pada sistem OSS RBA telah terbit Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 1.088 perusahaan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 1 perusahaan yang terbagi dalam kelompok usaha mikro kecil (UMK) sebanyak 1.071 usaha dan Non UMK sebanyak 17 usaha
Sebaran pelaku usaha baru yang telah memperoleh NIB pada kurun waktu semester I tahun 2022 berdasarkan pada lokasi kecamatan adalah
Klasifikasi Usaha Berdasarkan Tingkatan Resiko Usaha
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 5 tahun 2021, kegiatan usaha sekarang dikelompokkan ke dalam tingkatan resiko, yaitu usaha dengan tingkat resiko rendah, menengah rendah, menengah tinggi dan tinggi, menjadikan setiap kebutuhan perizinan berusaha ditentukan berdasarkan kegiatan usaha dengan tingkatan resiko tertentu. Kegiatan usaha dengan resiko rendah yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usahanya hanya membutuhkan NIB, dan usaha dengan resiko menengah rendah dalam menjalankan kegiatan usahanya membutuhkan NIB beserta Sertifikat Standar (SS) yang diterbitkan secara otomatis oleh sistem OSS RBA. Sedangkan kegiatan usaha dengan tingakatan resiko menegah tinggi dibutuhkan NIB dan Sertifikat Standar (SS) yang perolehannya harus dilakukan verifikasi lapangan terlebih dahulu, sedangkan kegiatan usaha dengan tingkatan resiko tinggi membutuhkan NIB dan izin sebagai bentuk legalitas dalam menjalankan kegiatan usahanya yang perolehannya harus dilakukan melalui verifikasi. Pada semester I tahun 2022, kegiatan usaha yang telah terbit NIB sebanyak 1.088 perusahaan terdapat 3.096 proyek / kegiatan usaha berdasarkan tingkatan resiko usahanya dapat digambarkan pada gambar berikut:
5 Besar investasi berdasarkan lokasi usahanya adalah Kecamatan Rembang sebanyak Rp. 215.266.704.958,- Kecamatan Gunem sebanyak Rp. 166.718.678.513,- Kecamatan Pancur sebanyak Rp. 84.269.237.883,- Kecamatan Sluke sebanyak Rp. 64.723.136.350,- dan Kecamatan Kaliori sebanyak Rp. 35.879.500.000,-
Kabupaten Rembang optimis iklim investasi setiap kecamatan yang ada dikabupaten rembang akan terus meningkat seiring dengan daya tarik untuk para investor dan ketersediaan lahan yang masih terbuka dengan dukungan tenaga kerja dengan upah yang terjangkau bagi perusahaan.