DPMPTSP KAB REMBANG – Menjelang akhir tahun 2022, kinerja investasi Kabupaten Rembang telah melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 1.280.371.687.041,- atau melebihi 28% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- capaian kinerja investasi ini masih dapat bertambah dan berpotensi lebih besar lagi, mengingat realisasi investasi triwulan 4 pada usaha menengah besar baru akan terlaporkan pada bulan Januari 2023 melalui LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal).
Kinerja investasi sampai dengan minggu kedua bulan desember ini, kontribusi terbesar dari usaha mikro kecil yaitu sebesar Rp. 741.587.957.274,- dengan jumlah usaha sebanyak 3.521 pelaku usaha dan usaha menengah besar sebesar Rp. 538.783.729.767,- dengan jumlah usaha sebanyak 35 perusahaan.
5 Sekteor usaha yang paling besar memberikan kontribusi adalah sektor perdagangan & reparasi sebesar Rp. 183.036.709.830.- diikuti berturut-turut oleh sektor industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp. 150.202.376.302,- sektor pertambangan sebesar Rp. 107.852.196.076,- sektor jasa lainnya sebeasar Rp. 97.432.918.015,- dan sektor mineral non logam sebesar Rp. 84.680.448.813,-
Kinerja investasi ini juga diikuti dengan potensi serapan tenaga kerja yang cukup besar, yaitu sebesar 13.542 tenaga kerja, dengan 5 sektor tertinggi dalam serapan tenaga kerja pada sektor perdagangan dan reparasi sebanyak 4.256 tenaga kerja, industri makanan sebanyak 2.115 tenaga kerja, industri barang dari kulit dan alas kaki sebanyak 1.286 tenaga kerja, konstruksi sebanyak 807 tenaga kerja dan transportasi, gudang & telekomunikasi sebanyak 763 tenaga kerja.
Dengan meningkatnya realisasi investasi yang cukup besar menandakan aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Rembang semakin membaik dan bergairah yang ditandai dengan banyaknya pertumbuhan usaha mikro kecil di berbagai sektor di Kabupaten Rembang sejumlah 3.521 yang telah mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan dominasi pada sektor usaha perdagangan dan industri makanan. (Pahlevi)